KARO – Badan Eksekutif Fakultas Pertanian Universitas Medan Area merupakan salah satu organisasi kemahasiswaan yang berhasil lolos dalam kegiatan Program Wira Desa yang diselenggarakan oleh Ditjen Belmawa, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi. Program ini diikuti oleh 1.501 proposal dan hanya 81 proposal kegiatan yang lolos dalam program tersebut. Demikian hal ini dijelaskan oleh Muhammad Syahri, mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Medan Area asal Balai Jaya Kabupaten Rokan HIlir (Rohil) kepada jurnalis melalui jaringan perpesanan WhatssApps, Senin (01/11/2021).
“BEM Fakultas Pertanian memberikan alternatif solusi program untuk mengatasi berbagai permasalahan di Desa Gurusinga diantaranya adanya limbah wortel yang tidak lolos grade untuk dijual. Kemudian dari program wira desa melakukan Bina desa di Desa Gurusinga Kecamatan Berastagi Kabupaten Karo yaitu pembuatan kripsa keripik sayur yang di mana keripik sayur ini kita buat dari tanaman sayuran yang ada di desa Gurusinga yaitu wortel dan bayam. yang di hadiri langsung oleh kepala desa gurusinga dan beberapa perwakilan dari Ibu – Ibu dari PKK pada hari sabtu(09/10) lalu,”ujar Muhammad Syahri.
Ia mengatakan, dalam proses pembuatan kripsa tersebut dijelaskan langsung oleh Nabila dan Wiki selaku penanggung jawab pelatihan untuk ibu-ibu PKK.
“Pembuatan kripsa yang ada di desa Gurusinga sengaja kami lakukan untuk memajukan Desa Gurusinga dengan pemanfaatan dari hasil pertanian yang ada di desa Gurusinga Kecamatan Berastagi, yaitu pembuatan kerupuk wortel dan keripik bayam. Ide ini dimiliki kawan-kawan mahasiswa dari program Wira desa dari Fakultas Pertanian Universitas Medan area,”tutur mahasiswa asal Balai Jaya Kabupaten Rokan Hilir ini.
Program wira desa ini langsung dijelaskan oleh ketua pengusul Muhammad Syahri. Dia menjelaskan tentang program Wiradesa ini. Bagaimana nanti kedepannya ketika UMKM ini dapat memajukan pendapatan perekonomian yang ada di Desa Gurusinga.
“Yang di mana sama-sama kita ketahui Desa Gurusinga ini memiliki potensi yang begitu baik dari sektor pertaniannya. Jadi saya berharap untuk kedepannya masyarakat Gurusinga ini dapat memanfaatkan hasil pertanian untuk menjadikan desa Gurusinga yang menciptakan produk unggul untuk pembuatan kripik sayur (kripsa),”jelasnya.
Sementara itu, menurut ibu Tiur, Selaku perwakilan masyarakat dan ibuk PKK mengatakan,” pengolahan kerupuk wortel dan keripik bayam sangat membantu kami dalam berinovasi untuk memajukan UMKM yang ada di desa Gurusinga”.
Kemudian itu, dalam kesempatan ini Ibu Tiur berterima kasih juga kepada adik-adik mahasiswa dari Universitas Medan area yang telah membukakan jalur untuk bangkitkan usaha dari hasil pertanian yang dimiliki.
“Pembuatan kerupuk wortel dan keripik bayam ini semoga dapat membantu perekonomian baik masyarakat di desa guru singa,”ucapnya.
Sedangkan, Sutra Gurusinga, selaku kepala desa Gurusinga mendukung penuh kegiatan dari program Wiradesa ini yang diselenggarakan oleh Dikti yang disalurkan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas Pertanian Universitas Medan area.
“Semoga kedepannya Desa gurusinga ini menjadi salah satu desa yang menghasilkan produk yang begitu diminati oleh masyarakat luar yang dimana juga salah satu Desa kita ini memiliki desa wisata yang begitu dilirik oleh wisatawan,”ucapnya selaku kades.
Kemudian itu, Rinto, Selaku Gubernur Fakultas Pertanian UMA berharap penuh kepada masyarakat dengan adanya program Wiradesa ini yang diselenggarakan di Desa Gurusinga, Kecamatan Berastagi, Kabupaten Karo dapat meningkatkan perekonomian warga Desa Gurusinga.
“Selama ini kita ketahui bahwasannya wortel dan bayam hanya digunakan untuk bahan masakan sayuran ternyata wortel ini bisa diolah menjadi kerupuk dan bayam bisa diolah menjadi keripik,”ucapnya memungkasinya. (andi/***)