ROHIL ABADI NEWS, BAGANSIAPIAPI – Bimbingan Teknis (Bimtek) pemungutan dan penghitungan suara pemilu 2019 di gelar di gedung serbaguna “Misran Rais” jalan Utama Bagansiapiapi, Senin (08/04/2019). Bimtek ini diberikan kepada 1904 anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) di 272 Tempat Pemungutan Suara (TPS) se kecamatan Bangko. Bimtek ini di bagi dalam beberapa sesi yakni sesi pagi hingga siang, sesi jam 13.00 wib hingga jam 15.00 wib untuk anggota Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) wilayah kepenghuluan bagan jawa dan kepenghuluan parit aman dan sesi malam. Selanjutnya sesi besok selasa (09/04/2019). Para peserta di berikan buku panduan pemungutan dan penghitungan suara pemilu tahun 2019.
Bupati Rokan Hilir (Rohil) H.Suyatno mengharapkan dalam bimtek ini Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Bangko dapat memberikan penjelasan dengan bagus yang sekaligus memberikan tunjuk ajar kepada anggota KPPS sehingga nantinya tidak terjadi kesalahan dalam menyelenggarakan pemungutan dan penghitungan suara.
“Saya minta para peserta serius mengikuti bimtek ini sehingga nantinya ilmu yang diberikan dapat diterapkan dilapangan,”tutur H.Suyatno.
“Yang mengikuti bimtek ini peserta yang bertugas. Oleh sebab itu perlu di berikan bimtek sejelas sejasnya sehingga dapat di terapkan di masing-masing TPS,”ujarnya.
Sementara itu, ketua PPK Bangko Budi Setiawan menjelaskan bahwa bimtek ini dibagi kedalam beberapa sesi hingga besok. Nara sumber dalam bimtek ini dari PPK Bangko untuk menjelaskan tentang materi pengisian formulir C 1.
“Berkaca dari pemilu sebelumnya kebanyakan kesalahan terjadi dalam pengisian formulir C 1,”ujarnya.
Bimtek ini di gelar agar peserta dapat memahami tentang penyelenggaraan pemilu nanti. Karena banyak peserta anggota KPPS merupakan orang baru.
“Dalam sosialisasi ini perlu diperhatikan karena banyak yang baru,”ujarnya.
Dalam bimtek ini diundang sebelumnya hanya empat orang anggota TPS saja . namun melihat perkembangan banyaknya anggota baru maka di undang sebanyak tujuh orang per TPS.
“Perbedaan pemilu dahulu dengan pemilu sekarang karena ada lima pemilihan sekaligus secara serentak. Ini merupakan yang pertama dalam sejarah pemilu Indonesia,”terangnya.
Kemudian dalam penghitungan suara diharapkan lokasi TPS harus terang dan didalam lokasi arena TPS harus steril dari segala bentuk atribut maupun benda maupun foto peserta pemilu. Selanjutnya dia mengatakan anggota TPS tidak menyediakan tisiu ataupun kain untuk lap tinta sehingga jika jari telah di celupkan maka anggota TPS dilarang untuk memberikan tisue atau sesuatu untuk lap.
“Fokus pelaksanaa Bimbingan Teknis agar tidak ada kesalahan kesalahan nantinya dilapangan,”pungkasnya.
(Andi Gun Riotallo)