Petugas Kesehatan Periksa Suhu Badan Warga Sembahyang Ceng Beng di Pusara Hilir

BAGANSIAPIAPI, rohilabadinews.com – Sembahyang kubur atau Ceng Beng pada tahun 2020 ini kurang tau dari pada tahun tahun sebelumnya. Hal ini disampaikan oleh salah satu etnis Tionghoa ketika ditemui di Perkuburan Tionghoa Jalan Pusara Hilir Bagansiapiapi, Kamis (25/03/2020) kemaren.

Dia mengakui sembayang kubur tahun ini tidak seramai pada tahun sebelumnya. Hal ini karena masyarakat etnis Tionghoa Bagansiapiapi yang sudah berdomisili di luar daerah menunda sembayang kubur tersebut pada tahun ini. Hal ini, kata Ia, akibat dampak mewabahnya virus Corona (COVID19) yang menghebohkan dunia. Padahal Ceng Beng ini merupakan tradisi masyarakat Tionghoa.

“Acara sembayang kubur atau ceng beng sudah tradisi masyarakat etnis Tionghoa yang di laksanakan setiap tahun di Bagansiapiapi kabupaten Rokan Hilir,” ujar salah seorang warga entnis Tionghoa Bagansiapiapi, Kamis (25/03/2020) saat ditemui di lokasi perkuburan yang berada di Jalan Pusara Hilir kepenghuluan Bagan Jawa,kecamatan Bangko, Bagansiapiapi.

Disaat terpisah, ketika ditemui dikediamannya, pada waktu yang sama, Kamis (25/03/2020), Pjs penghulu Bagan jawa, Misnan AM,S.Sos mengutarakan bahwa untuk keramaian pada ritual sembahyang kubur atau ceng beng pada tahun ini akan berbeda dari tahun sebelumnya disebabkan dampak virus Corona.

Kata Ia, untuk mengantisipasi wabah virus Corona ini pihak kepenghuluan beserta dinas kesehatan melalui dokter serta petugas puskesmas Bagan Jawa melakukan pemeriksaan tes suhu badan di gerbang masuk perkuburan tionghoa.

“Apabila ada warga saat di tes suhu badan panas di atas 37,5 derajat celsius kita akan melarang masuk kemudian petugas kesehatan mencatat riwayat perjalanan warga tersebut,”kata Pjs penghulu Bagan Jawa ini.

Dijelaskannya, salah satu gejala penyakit Corona diketahui berawal dari suhu badan diatas ambang normal atau tidak wajar. Kemudian itu, lanjutnya mengatakan pihak Polsek dan Babinsa serta Polisi Militer juga melakukan patroli bersama di lokasi.

“Untuk mengantisipasi saja,”jelasnya.

Dalam kesempatan ini ia berharap dan berdoa agar masyarakat Bagan Jawa tidak ada terpapar oleh wabah virus Corona ini. Namun dijelaskannya, bahwa pihak kepenghuluan tidak bisa melarang kegiatan ritual ini.

“Karena tradisi budaya mereka. Untuk itu kita menghimbau dan mengajak saudara kita warga Yionghoa yang ingin melakukan sembahyang kubur atau ziarah untuk selalu mengutamakan kesehatan diri,”tandasnya. (Indra)

Berita Terkait

Leave a Comment